Minggu, 05 April 2015

JALAN MENUJU IMPIAN (ROAD TO DREAM)



PROLOG – Nankatsu FC
            Nankatsu adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Shizuoka. Dari kota ini kita bisa melihat langsung keindahan gunung Fuji (Fujiyama). Di kota ini banyak sekali terdapat klub sepak bola, salah satunya adalah klub SD Nankatsu. Meskipun memiliki nama yang sama dengan kotanya, tetapi setiap tahunnya tim ini selalu berada pada posisi terbawah dalam seleksi kejuaraan nasional tingkat wilayah. Mereka selalu saja ditekan bahkan tidak dianggap oleh tim terkuat saat itu, SD Shutetsu. Shutetsu adalah tim hebat yang selalu menjadi wakil Shizuoka untuk kejuaraan nasional sepak bola di Tokyo.

Namun, kondisi tersebut tidak berlaku untuk tahun ini, bahkan selanjutnya. “Tsubasa Ozora”, dialah yang mengubah image buruk SD Nankatsu menjadi sebuah tim yang diperhitungkan saat ini. Siapakah Tsubasa ozora? Dia adalah murid baru di SD Nankatsu. Dia dan keluarganya baru saja pindah ke kota Nankatsu. Ayahnya adalah seorang kapten kapal yang hanya pulang beberapa kali dalam setahun. Tsubasa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan sang ibu. Dihari kepindahannya ke SD Nankatsu, dia memutuskan untuk masuk klub sepak bola SD Nankatsu Fc. Disinilah semuanya berawal, jalan menuju impiannya.

PERTANDINGAN PERTAMA TSUBASA DI NANKATSU FC

Hari ini adalah hari pertama Tsubasa masuk di sekolah yang baru, SD Nankatsu. Setelah mengurus kepindahannya, dia tertarik untuk masuk klub sepak bola di sekolahnya itu, Nankatsu Fc. Saat itu dia bertemu dengan kapten tim Nankatsu Fc, Ryo Ishizaki. Karena Ishizaki ada urusan penting siang ini, maka ia tidak sempat mengurus keanggotaan Tsubasa. Tanpa pikir panjang, Ishizaki langsung mengajak Tsubasa  ke tempat “urusan” pentingnya itu.

Sepanjang perjalanan, mereka berdua bercerita dan ternyata urusan penting hari ini adalah pertandingan melawan Shutetsu Fc. Pertandingan ini begitu penting bagi kelangsungan sepak bola SD nankatsu karena pertandingan ini adalah pertandingan untuk memperebutkan lapangan. Jika hari ini Nankatsu Fc kalah, maka mulai besok, Nankatsu Fc tidak boleh lagi mendekati lapangan ini apalagi menggunakannya untuk latihan. Namun apabila Nankatsu menang, maka Shutetsu tidak akan mengganggu Nankatsu Fc lagi. Sebenarnya syarat yang diajukan oleh Shutetsu Fc tidaklah banyak. Nankatsu Fc hanya cukup mencetak 1 gol saja ke gawang Shutetsu Fc

Tapi, mencetak 1 angka ke gawang Shutetsu Fc tidaklah semudah yang dibayangkan. Shutetsu Fc yang merupakan tim terkuat di kota Nankatsu dikomandoi oleh seorang kapten hebat bernama Genzo Wakabayashi. Selain berperan sebagai kapten, Wakabayashi juga sebagai seorang kiper. Bahkan bukan kiper biasa, dia dijuluki Super Great Goal Keeper (SGGK). Selama kejuaraan nasional, dia tidak membiarkan 1 gol pun bersarang di gawangnya. Benar-benar seorang kiper yang tangguh dan sulit ditundukkan.

***
Ketika Ishizaki dan Tsubasa sampai dilapangan, semua teman-teman dari tim Nankatsu Fc telah menunggunya disana. Mereka semua heran melihat anak laki-laki yang dibawa oleh Ishizaki. Lalu ishizaki menjelaskan bahwa dia adalah Tsubasa, murid pindahan yang hari ini resmi menjadi anggota ke-12 klub sepak bola SD Nankatsu. Sialnya, saat itu anak perempuan yang bernama Sanae Nakazawa (Anego) yang merupakan supporter setia Nankatsu Fc malah meremehkan Tsubasa. Dia mengira Tsubasa hanyalah anak lemah dan bertubuh pendek. Malahan dia mengatakan kepada Ishizaki kalau sebaiknya Ishizaki mencari anak lain saja.

Ishizaki begitu bersemangat dan mengatakan kalau hari ini mereka harus mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang Wakabayashi. Namun semangat itu luntur karena Manabu (salah satu anggota Nankatsu Fc) mengatakan kalau penyerang utama Nankatsu Fc, Hiroshi mengalami cidera karena latihan kemarin. Tanpa berpikir panjang, Ishizaki langsung menawarkan Tsubasa untuk bermain menggantikan Hiroshi yang sedang cidera. Saat itu, Tsubasa ditugaskan sebagai pemain belakang. Sedangkan posisi Hiroshi digantikan secara bersama-sama oleh pemain Nankatsu Fc yang lain.

Tim Shutetsu Fc pun datang. Sepertinya mereka sudah tidak sabar untuk membantai tim bodoh seperti Nankatsu Fc. Namun kali ini, Wakabayashi memutuskan untuk tidak ikut bertanding, dia hanya mengamati dari luar lapangan. Menurutnya, untuk menghadapi Nankatsu Fc, dia tidak perlu ikut bertanding karena sudah bisa dipastikan Shutetsu akan menang. Wakabayashi menyerahkan posisinya kepada kiper cadangan, Morisaki Yuozo.

Pertandingan pun dimulai. Seperti biasanya, Shutetsu Fc langsung menyerang pertahanan Nankatsu Fc. Namun berkali-kali mereka menembakkan bola ke gawang, selalu dihalangi oleh anak pendek yang bertugas sebagai defender yang tidak lain adalah Tsubasa Ozora. Shutetsu semakin kesal karena mereka belum berhasil menjebol gawang Nankatsu Fc yang bodoh itu. Namun karena bola datang bertubi-tubi, Tsubasa kecolongan dan akhirnya gol. Kejadian ini terus berulang-ulang, hingga Nankatsu Fc telah tertinggal 3 angka dari Shutetsu Fc.  Tampaknya Nankatsu tidak begitu peduli berapapun mereka kebobolan, yang jelas mereka cukup mencetak 1 angka saja ke gawang Shutetsu agar bisa menang.

Babak pertama telah usai dengan skor 3-0 kosong untuk Shutetsu. Diwaktu istirahat, Ishizaki terus menyemangati timnya dan memerintahkan tsubasa untuk menjadi penyerang di babak kedua nanti. Sedangkan di sisi Shutetsu, Wakabayashi malah marah-marah. Dia kecewa karena Shutetsu Fc yang merupakan juara nasional hanya mampu mencetak 3 angka dan yang lebih membuat dia kesal adalah dengan kehadiran Tsubasa yang selalu menjadi penghalang bagi Shutetsu. Akhirnya Wakabayashi memutuskan untuk turun dibabak kedua. Dia takut kalau kebobolan 1 gol saja, Shutetsu akan kalah dan kehilangan lapangan ini.


Akhirnya babak kedua dimulai. Dengan segala kemampuannya, Tsubasa yang telah berubah posisi menjadi penyerang kini berusaha menyerbu pertahanan Shutetsu Fc. Dengan perjuangan yang sangat sengit, akhirnya Tsubasa berhasil membobol gawang Wakabayashi. Hal ini membuat Wakabayashi sangat kesal sekali. Dia tidak terima dipermalukan oleh anak pendek seperti Tsubasa. Namun apaboleh buat, sesuai janjinya, dia harus menyerahkan lapangan ini ke Nankatsu FC.

Sanae Nakazawa (Anego), sang supporter sejati Nankatsu Fc sangat gembira dan seakan tak percaya Nankatsu Fc bisa mencuri 1 angka dari Shutetsu Fc. Tampaknya dia mulai jatuh cinta pada Tsubasa karena kehebatan Tsubasa. Sedangkan Wakabayashi yang telah dikalahkan oleh Nankatsu Fc  hanya bisa diam dan tiba-tiba dia mendatangi Tsubasa. Dia menanyakan nama Tsubasa dan tidak akan membiarkan Tsubasa untuk membobol gawangnya lagi. Akhirnya tim Shutetsu meninggalkan lapangan.

Kini, Nankatsu Fc sedang bergembira karena mulai besok mereka bisa menggunakan lapangan ini tanpa diganggu oleh Shutetsu Fc lagi. Tentunya ini berkat kehadiran tsubasa bukan?.

***



Ternyata tanpa seorangpun menyadari, selama pertandingan antara Nankatsu Fc dan Shutetsu Fc, ada seorang pria yang mengamati pertandingan mereka. 

Nankatsu yang telah terlena dengan kemenangan tidak sadar kalau tiba-tiba ada seseorang yang menendang bola kearah mereka. Dengan sigap Tsubasa menendang bola itu sebagai umpan tengah. Kemudian pria itu menendang bola tersebut dengan teknik yang memukau, dan gol. Semua anak-anak Nankatsu Fc hanya tercengang dan kagum dengan kehebatan pria itu. Ternyata pria itu adalah orang yang dari tadi mengamati permainan mereka. Siapakah pria itu sesungguhnya? 

∞∞∞


Tidak ada komentar:

Posting Komentar